Memperbaiki Proses Pembelajaran Matematika Secara Kolaborasi
Oleh: Afrial(Guru SMP negeri 1 Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan)
Upaya untuk meningkatkan kualitas guru atau kualitas proses pendidikan pada umumnya, telah banyak dilakukan pemerintah melalui berbagai kegiatan penataran baik yang bersifat regional maupun nasional. Akan tetapi, hasil-hasil penataran tersebut seringkali tidak bisa secara langsung diterapkan di lapangan karena berbagai alasan antara lain tidak tersedianya infrastruktur pendukung yang memungkinkan hasil penataran tersebut bisa diimplementasikan. Selain itu, proses diseminasi atau penyebarluasan hasil penataran kepada fihak lain seringkali hanya terbatas pada orang-orang terdekat saja bahkan mungkin tidak dilakukan samasekali. Akhirnya ketika guru kembali ke sekolah seperti lirik sebuah lagu lawas yang dinyanyikan oleh Dian Piesesha ”Aku masih seperti yang dulu”. Hal tersebut tentu saja sangat tidak menguntungkan mengingat biaya yang telah dikeluarkan pemerintah bukan jumlah yang sedikit. Dengan demikian, harus ada upaya untuk mengembangkan alternatif pelatihan guru yang dapat memperkuat pola-pola penataran yang ada sehingga proses peningkatan keprofesionalan guru dapat dilakukan secara lebih efektif.
APA ITU LESSON STUDY
Lesson Study merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan keprofesionalan guru yang akan berdampak pada peningkatan kualitas proses dan keberhasilan belajar. Lesson Study merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community.
Lesson Study Study pertama diperkenalkan di Junior Secondary School, Fiji Jepang oleh Masaaki Sato.
Berasal dari kata JUGYO KENKYUU (授业研究)
JUGJO = LESSON ; KENKYUU = STUDY/RESEARCH
Lewis (2002:1) mendefinisikan “Lesson Study is a cycle in which teachers work together to consider their long-term goals for students, bring this goal to life in actual “research lessons” and collaboratively observe, discuss, and refine the lessons”.
Sebagai salah satu bentuk kollaboratif berkelanjutan yang terjadi dalam satu teaching group dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, diskusi dan refleksi secara bersama yang diterapkan langsung di dalam kelas maka Lesson Study sangat efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengajar dan profesionalitas guru.
LANGKAH LANGKAH LESSON STUDY
Lewis (2002:51-72) menuliskan ada enam tahapan dasar dalam melaksanakan Lesson Study
1. Membentuk Kelompok Lesson Study
a. Rekrutmen anggota kelompok
b. Menyusun waktu/jadwal
c. Membuat jadwal pertemuan
d. Berkomitmen untuk mematuhi kesepakatan yang sudah dibuat
PREPARATION OF LESSON STUDY
1. Persiapan
2. Menentukan focus Lesson Study
a. Menentukan tema, tujuan, focus penelitian dan objek penelitian
b. Memilih bahan pelajaran
c. Menentukan topic pelajaran
3. Perencanaan
Perencanaan sangat memegang peranan penting dalam kebehasilan suatu riset/ lesson study. Perencanaan yang matang akan memberikan hasil yang lebih sempurna.
Perencanaan yang harus dilakukan antara lain:
a. Rencana umum
b. Rencana khusus
c. Rencana pembelajaran
d. Instrument observer yang mencakup petunjuk observasi, lembar observasi.
Lembar observasi paling sedikit harus berisi kapan siswa mulai konsentrasi, kapan siswa berhenti konsentarasi dan apa yang bisa diambil dari pembelajaran ini.
4. Mengajar dan obervasi
Dari perencanaan yang sudah disusun satu orang anggota menjadi guru model dan yang lain menjadi observer. Kalau ada partisipan lain, baik itu kepala sekolah, pengawas, dinas atau guru dari sekolah lain juga dipersilahkan menjadi observer selama kegiatan berlangsung. Satu catatan penting bagi obserfer adalh sesuai dengan namanya mereka hanya sebagai pengamat, sementara proses pembelajaran sepenuhnya tanggungjawab guru model, jadi observer tidak boleh membantu siswa dalam bentuk apapun.
5. Diskusi dan analisis
Tahap ini merupakan tahap penting dari sebuah lesson study. Hasil diskusi ini akan dijadikan pedoman dan input bagi pelaksanaan pengajaran selanjutnya. Untuk lebih menyempurnakan proses diskusi maka sangat diharapkan untuk membuat agenda dan jadwal diskusi dengan baik. Sesuai dengan administrasi meeting maka ada moderator, ada notulen sehingga diskusi tetap fokus pada tujuan.
Selama diskusi kepada semua anggota harus ditekankan bahwa kita mendiskusikan “lesson sudy kita” bukan “lesson study saya (guru model)”
6. Refleksi
Dalam tahap refleksi ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab:
a. Bagian mana dari lesson study yang sudah dijalankan dengan baik
b. Apakah ada kemajuan yang diperoleh selama pelaksanaan lesson study
c. Bagian mana pembelajaran yang harus diperbaiki
d. Adakah keuntungan dari lesson study ini
e. Apa yang perlu diubah untuk siklus berikutnya
f. Dapatkah lesson study ini meningkatkan pengetahuan kita
g. Dapakatkan lesson study ini meningkatkan kemampuan siswa
h. Siapa yang akan mengajar di siklus berikut
i. dll
7. LAPORAN DAN PUBLISHING
Agar hasil yang sudah dihasilkan bisa dimanfaatkan oleh guru lain maka laporan Lesson Study harus disusun dengan baik dan dipublikasikan. Baik melalui lembaga seperti MGMP, MKKS, MKG dll juga melalui penerbitan atau jurnal.
Jika diperhatikan di Jepang, hasil laporan dan publikasi guru ternya ta lebih banyak jika dibandingkan dengan hasil riset penelitian lain.
Ini juga menunjukkan bahwa kemampuan dan kemauan menulis guru guru di Jepang jauh di atas kita.
DAFTAR PUSTAKA
Karim, Muchtar Abdul and Hadi, Sutarto. 2011. Concept of Lesson Study and Establishing System for Proposed Lesson Study Avtivities. Qitep in Math SEAMEO Center:
Lewis, CatherineC. 2002. Lesson Study: A Handbook of Teacher-Led Instructional Change. Philadelphia, PA: Research for Better School
Departemen of National Education of the Repoblic of Indonesia. 2006. Minutes of Meeting on Japanese Technical Cooperation for SITTEMS among JICA and The District Government of Pasuruan and State Univeersity of Malang
Departemen of National Education of the Repoblic of Indonesia. 2006. Record of Discussion between JICA and Authorities Concerned of the Government of the Republic of Indonesia on Japanese Technical Cooperation for SITTEMS
CURRICULUM VITAE
Place and date of birth : Bukittinggi, April 15, 1970
Address : Jl. Letnan Jaimas No 57 Rt 14A Rw 06 Palembang 30134
HP` : 08194849730
Marital Status : Married with three children
Religion : Islam
Education:
* Graduate : Mathematics Major of the Faculty of Teacher Training and Education, Sriwijaya University
Palembang (1996)
* High School : SMA Negeri 1 Bukittinggi (1990)
* Junior High School : SMP Negeri Tilatang Kamang – Bukit tinggi (1987)
* Elementary School : SD Inpres 377 Koto Tangah – Bukit tinggi (1984)
Teaching Experiences:
* 1997 – 1998 : English and math Teacher at Safari Course Palembang
* 1997 – 1998 : Math Teacher at SMA Veteran Palembang
* 1998 till now : Civil Servant at SMP Negeri 1 Muara Telang as a math Teacher
* 1998 – 2005 : Tutor of mathematics at DII PGSD Universitas Terbuka
* 1999 – 2005 : The counsellor of Field Study (PPL) DII PGSD UT
* 2004 : The counsellor of the Achievement Student Competition
* 2007 : The counsellor of Field Study (PPL) AKTA IV UT Palembang
Seminars :
1. Province Level :
* 2001 : The participant of seminar Pendidikan Matematika
* 2003 : Participant and Speaker of Classroom Action Research Seminar
* 2003 : Participant of seminar Semua Anak Cerdas
* 2004 : Participant and Speaker of Classroom Action Research Seminar
* 2005 : Participant and Speaker of Classroom Action Research Seminar
2. National Level :
* 2003 : The speaker in Simposium Guru VI in Malang
Carrier and Social Supporting :
1. Course and Workshop :
* 1998 : Journalistic Tuition in Ash-Shiddiq Intelektual Forum Bandung
* 2003 : Workshop Action Research
* 2005 : Workshop Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah
* 2008 : Workshop KTSP
*2010 : Fasilitator of the using ITC in Math in Rayon 06
*2011 : Indonesian Participant in Developing Lesson Study in Math for ASEAN Math Teacher
2. Competition :
* 1992 : Participant of Struggle Poetry Competition
* 1992 : Participant of English Speech Contest
* 1998 : Participant of Lomba Pemasyarakatan dan Pembudayaan P4 se MUBA
* 2002 : Participant of Lomba Karya Tulis Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Siswa bagi Guru Tingkat
Nasional
*2010 : Top Fifty in Eagle Award Documentary Film Production with the Title “Mutiara Sungai Musi”
Achievement :
* 2002 : Pelopor Pengembangan Kemajuan IPTEK Nasional by LIPI
* 2004 : Rank 3 Achievement Teacher (Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Banyuasin )
*2009 : Achievement Teacher (Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Banyuasin )
*2009 : Achievement Teacher (Guru Berprestasi Tingkat Propinsi Sumatera Selatan)
* 2010 : Rank 2 for Kabupaten Banyuasin level in Classroom Action Research and Reporting Competición
*2011 : The first of five best favourite model teacher in ASEAN Math Teacher Lesson Study Developing
Action Research :
2003, 2004, 2005 : Do Classroom Action Research, fund by P3M Diknas Propinsi Sumatera Selatan
Others :
* 2007 : Accepted to follow the DTP and Computer Design in PH- Ontwerp, Rotterdam.
I could not go because the DIKNAS Banyuasin did not permit me to go. Their reason because there is no MoU between Diknas and PH-Ontwerp Company
* Juli 2008 : Be a professional teacher in Mathematics by assessment portofolio
* 2008 : Accepted in International Master Degree for Mathematics, collaborating Unsri Palembang, Unesa Surabaya and Utrecht University.
I could not go because DIKTI did not fund teacher and Diknas did not like to fund my study.