tag:blogger.com,1999:blog-53134287512011720812024-03-08T17:51:48.579+07:00AFRIAL ALMINANGKABAWITeaching is delicious, the classroom is wonderful place, students are beautiful butterfly, lesson is my lifeafrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-47013207067889251632017-12-13T15:19:00.001+07:002017-12-13T15:19:41.040+07:00Lama Tak Mampir<div style="text-align: justify;">
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak terasa sudah sangat lama saya tak mampir ke halaman ini. Hari ini tanpa sengaja saya salah jalan dan kebetulan masuk ke halan yang sudah lama tidak saya kunjungi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Disitu masih tertulis namaku walau hurfnya sudah mulai memudar. Saya ingin mengukir ulang kembali dinding dilayar monitor ini sehingga bisa dinikmati kembali orang banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya satu yang bisa disampaikan disini, saat ini, disisa sisa waktu yang terselip dalam acara seminar penelitian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu kalimat yang bisa saya sampaikan "Kerjakan apa yang kamu senangi dan senangi apa yang kamu kerjakan"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari dunia matematika, saat ini saya sedang mempresentasikan hasil penelitian saya di bidang tanaman dan enterpreneurship yang didanai oleh SEAMEO BIOTROP. Saya tampil diantara sekian orang doktor dan professor yang seudah pakar dibidangnya masing masing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mari kerjakan apa yang kita senangi dan jangan takut dengan yang lain karena kita pasti akan menguasai apa yang kita senangi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c u again later .....</div>
afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-44730768949444252942015-06-30T21:46:00.000+07:002015-06-30T22:43:39.611+07:00Lembar Kerja Program LinearPelajari Lembar Kerja berikut dan lanjutkan dengan menyelesaikan latihan soalnya, kumpulkan paling lama satu minggu setelah tulisan ini ditmpilkan.<br />
<br />
<a href="https://drive.google.com/file/d/0BxeAjlcJgtSgU3Z6YlRUV1RuNmM/view">Unduh Lembar Kerja</a><br />
<br />
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi ini, silahkan dilakukan secara berkelompok, dan jika ada pertanyaan silahkan dituliskan di komentar pada halaman bawah tu isan ini.<br />
<br />
Untuk latihan silahkan dikerjkan latihan pada link berikut:<br />
<br />
<a href="https://docs.google.com/forms/d/142n4t9O6AOzOp_HiLOBWApcaBs2seK3uWZjP2jvI5dI/viewform?usp=send_form" target="_blank">Latihan Persamaan Linear </a><br />
<br />
Untuk bahan bacaan anda bisa mengunduhnya <a href="https://matematikasmansaka.wordpress.com/e-book-matematika-sma/" target="_blank">disini </a><br />
<br />
Good Luckafrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-88334992044952954282015-06-30T21:20:00.000+07:002015-06-30T21:20:39.785+07:00CARA MEMPOSTING TULISAN DI BLOG<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dzuGCQPFs5C3lYK-z55MdjzHST_-_XuA8Oacx_LpA0n0J1qDBI2XrYc9r5uVWTR5hR4mSywRWtJB78OYVom3A' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah halaman tempat kita menulis isi atau tulisan, yang bisa diatur sesuai dengan keinginan kita, dan jika diperhatikan sistem penulisan disini sama saja dengan sistem penulisan di Microsoft Word. Begitu jug dengan fasilitas yang ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam blog kita tidak hanya bisa memposting tulisan tetapi kita juga mempostingkan gambar bahkan video.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perhatikan langkah cara mempostingkan video berikut, dan nanti juga akan bisa anda ikuti dari hasil video yang akan anda tonton. Dalam materi Cara Memposting Tulisan di Blog sekarang ini, penuis menggabungkan beberapa topik menjadi satu yakni:</div>
<ol>
<li>Cara memposting tulisan di blog</li>
<li>Cara memasukkan video di blog</li>
<li>Cara menggunakan software ScreenO-Matic</li>
</ol>
Langkah yang penulis lakukan ini langsung penulis record menggunakan ScreenO-MAtic versi free dan selanjutnya nanti akan disimpan dalam satu file dan file tersebutlah yang akan kita upload dalam blog ini. <br />Artinya satu materi tetapi mengandung beberapa topik. Selamat mencoba.<br />
<br />
<ol>
<li>tiba waktunya untuk menyimpn file screenmatic dan selanjutnya akan kita uploadkan dengan cara (perhatikan panah cursor di atas)</li>
</ol>
afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-7677219855045726292013-02-26T21:50:00.001+07:002013-02-26T21:50:07.350+07:00RSBI (RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL) KENAPA DIBUBARKAN?<br />
<div align="center" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Gaung RSBI lebih terdengar sekarang daripada saat
pertama kali dicanangkan, hal ini terjadi karena kehadiran RSBI tidak hanya
memberikan harapan tetapi sekaligus membawa mimpi buruk bagi sebagian siswa
(orang tua). Mungkin sebagian orang masih bertanya tanya apa itu RSBI, ada apa
dengan RSBI dan kenapa RSBI harus dibubarkan. Disini penulis akan menguraikan
apa dan bagaimana RSBI dan kenapa haurs dibubarkan</span></strong><b><o:p></o:p></b></div>
<strong>PENGERTIAN RSBI (RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL)</strong><br />
<div style="text-align: justify;">
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
adalah Sekolah Standar Nasional (SSN)<br />
yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki
kemampuan daya saing<br />
internasional.</div>
Untuk meniliki daya saing internasional ini maka di sekollah yang berlabel
RSBI harus memiliki indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut:<br />
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Prosespembelajaran
pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi sekolah/madrasah lainnya dalam
pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur,kepribadian unggul, kepemimpinan,
jiwa entrepreneural, jiwa patriot, dan jiwa inovator;</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Diperkaya
dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari salah satu negara<br />
anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu<br />
dalam bidang pendidikan; sebagai aplikasinya maka beberapa sekolah RSBI
menjalin kerjasama dengan sekolah di luar negeri dalam bentuk pertukaran
pelajar atau sekdar tukar informasi</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Menerapkan
pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran;</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->d)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pembelajaran
mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan<br />
menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata pelajaran lainnya,<br />
kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan bahasa Indonesia; dan</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->e)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pembelajaran
dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran kelompok sains dan<br />
matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>PELAKSANAAN KURIKULUM DAN PROSES
PEMBELAJARAN RSBI<o:p></o:p></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">Pada dasarnya pelaksanaan kurikulum di RSBI tidak
berbeda juah dengan sekolah reguler yakni dengan m</span></strong>enggunakan
kurikulum yang berlaku secara nasional tetapi pada RSBI juga dilakukan dengan
mengadaptasi kurikulum sekolah di Negara lain. Sesuai dengan misinya untuk
persaingan secara internasional maka di RSBI deberi penekanan pada penggunaan
bahasa asing terutama Bahasa Inggris. Penggunaan Bahasa Inggris pada RSBI
diintegrasikan dengan pelajaran lain terutama pelajaran Sains dan Matematika.</div>
<div style="text-align: justify;">
Disini sangat dituntut kemampuan guru mata
pelajaran sains dan matematika untuk bisa berbahasa Inggris dengan lancar, dan otomatis
juga dibutuhkan kemampuang anak didik untuk menerima pelajaran non Bahasa
Inggris yang disajikan dalam Bahasa Inggris.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>PENJAMINAN MUTU KOMPETENSI LULUSAN<o:p></o:p></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Kualitas lulusan dipersiapkan mampu bersaing
secara global baik dari segi pengetahuan maupun kompetensi berkomunikasi dengan
tetap mempertahankan budaya Indonesia.<br />
Terdapat standar minimal pendukung yang harus dipenuhi siswa yang dapat
berupa;projek dan makalah/tulisan, Community Service project (pengabdian pada
masyarakat),program magang untuk SMA,MA dan SMK.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kualitas lulusan yang dihasilkan dapat diterima
di sekolah-sekolah Internasional di dunia berdasarkan: kemampuan bahasa Inggris
yang dimiliki siswa, tipe laporan standar internasional, benchmark standar
Internasional, dapat bekerjasama dengan lembaga internasional.</div>
<strong>PENJAMINAN MUTU KETENAGAAN</strong><br />
<div style="text-align: justify;">
Tenaga pendidik memiliki kualifikasi minimal S1
dan 30% harus berstandar S2 linier dengan jurusan, mampu berbahasa Inggris,
memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi social dan
kompetensi professional. Dan sejak dicanangkan sampai sekarang belum ada RSBI
yang bisa memenuhi standar ini karena
rata-rata tenaga pendidiknya masih S1 atau S2 non linier.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seleksi tenaga pendidik dilakukan secara
professional oleh tenaga ahli dalam bidang sumber daya manusia (Human Resources
Departement) yang dapat dilakukan dengan tahapan: wawancara awal, Class
observation, Behavioral interview, Behavioral test, English test (TOEFL dan
conversation), Micro teaching and discussion, Tes kesehatan </div>
<div style="text-align: justify;">
Performance management dilakukan secara
berkelanjutan dan berkesinambungan sebagai<br />
dasar untuk pengembangan SDM lebih lanjut dengan instrumen khusus berdasarkan<br />
standar Teaching Effectiveness.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengelolaan Sumber Daya Manusia berdasarkan
Kompetensi (Competency-based Human<br />
Resorces System)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">PENJAMINAN MUTU SARANA DAN PRASARANA<o:p></o:p></span></strong></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sarana dan Prasarana
yang dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa berdasarkan cara kerja otak<br />
dan standar internasional, terdiri dari ruangan beserta kelengkapannya, yaitu:
Ruang belajar yang kondusif meliputi luas , pencahayaan, temperatur, tingkat
kebisingan, tempat bermain, laboratorium perpustakaan, fasilitas olah raga,
fasilitas kesenian, ruang guru, ruang konseling, ruang pertemuan siswa, ruang
serbaguna, kantin, klinik, ruang ibadah ruang kepala sekolah dan administrasi,
fasilitas internet di setiap ruang kelas dan WiFi di seluruh sekolah untuk
memudahkan akses internet. Setiap siswa tingkatan SMA /SMK menggunakan laptop
secara individu dalam mengerjakan tugas sekolah, ruang terapi untuk special
needs, toilet,ruang khusus lainnya sesuai dengan kebutuhan.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<br />
<strong>PENJAMINAN MUTU PEMBIAYAAN</strong><br />
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->a)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Sumber
dana diperoleh dari dana investasi pemilik dan pembayaran uang sekolah siswa
untuk jenis sekolah swasta; serta dapat bervariasi dari sumber
lainnya,pemerintah dan masyarakat untuk jenis sekolah negeri.</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->b)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pengalokasian
dana dikategorikan ke dalam : Pengeluaran operasional rutin dan non<br />
rutin, pengeluaran investasi untuk pengembangan sekolah.</div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]-->c)<span style="font-size: 7pt;"> </span><!--[endif]-->Pengelolaan
keuangan dilakukan secara profesional: transparan, efisien, akuntabel<br />
dengan diperiksa oleh akuntan publik</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>PENTAHAPAN (FASE) PENGEMBANGAN PROGRAM
RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL</strong></div>
<div style="margin-left: 36.0pt;">
Tahap pengembangan Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional ada 3 tahap, yaitu:<br />
1) Tahap Pengembangan (3 tahun pertama);<br />
2) Tahap Pemberdayaan (2 tahun; tahun ke-4 an 5); dan<br />
3) Tahap Mandiri (tahun ke-6).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada tahap pengembangan
RSBI akan mendapat subsidi pemerintah dengan kisaran 300 sampai 500 juta
pertahun sampai mencapai tahap mandiri. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Pada tahap mandiri pada
tahun ke-6 sekolah sudah berubah predikatnya dari<br />
rintisan bertaraf internasional (RSBI) menjadi Sekolah Bertaraf Internasional
(SBI) dengan<br />
catatan semua profil yang diharapkan telah tercapai. Sedangkan apabila profil
yang diharapkan mulai dari standar isi dan standar kompetensi lulusan, SDM
(guru, kepala sekolah, tenaga pendukung), sarana prasarana, penilaian,
pengelolaan, pembiayaan, kesiswaan, dan kultur sekolah belum tercapai, maka
dimungkinkan suatu sekolah RSBI akan terkena passing-out.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">ADA
APA DENGAN RSBI<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sejak dicanangkan tahun
2006 sampai sekarang telah lahir 1305 dengan rincian Sekolah Dasar (239),
Sekolah Menengah Pertama (356), Sekolah Menengah Atas (359), dan Sekolah
menengah Kejuruan (351).sekolah dengan label RSBI dan sampai tahun 2010 pemerintah
telah mengeluarkan subsidi untuk RSBI sebesar 11,2 triliun. Selain Kemendiknas,
RSBI dan SBI juga telah mendapatkan bantuan dana dari pemerintah daerah dan
masyarakat. Berdasarkan pemantauan ICW, dana-dana itu sangat rawan untuk
dikorupsi karena dinilai tak transparan dalam pengelolaan keuangannya.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">sumber: </span><a href="http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4f22ac3e818f1/aturan-pendidikan-bertaraf-internasional-diuji-ke-mk"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4f22ac3e818f1/aturan-pendidikan-bertaraf-internasional-diuji-ke-mk</span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">,
tanggal 22 Januari 2013, pukul 23.07<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesuai dengan wajib
belajar sembilan tahun dan UU pendidikan maka setiap sekolah dilarang memungut
biaya pendidikan dari wali siswa karena sudah dibantu oleh pemerintah melalui
pemberian bantuan dana BOS. Tetapi mengingat besarnya kebutuhan RSBI maka
selain subsidi pemerintah diluar dana BOS RSBI juga diberi kebebasan dalam
menarik dana bantuan dari masyarakat, dalam hal ini wali murid.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Inilah yang menjadi
salah satu pokok permasalahan, dengan adanya kebebasan memungut dana, maka
sekolah dengan label RSBI berani melakukan pungutan dari wali siswa, dan dengan
mengedapankan komite sekolah maka dilakukanlah penarikan dana sesuai dengan
angggaran yang dirancang oleh sekolah dalam hal ini RAPBS sekolah. Maka pada
beberapa RSBI akan ada uang pendaftaran, uang sarana, uang SPP, uang
ekstrakurikuler dan lain-lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesuai dengan label
statusnya maka RSBI berani jual nama sehingga siswa dan orang tua akan berlomba
dengan berbagai cara, baik demi mutu ataupun demi gengsi, untuk memasukkan
anaknya ke sekolah dengan label RSBI. Untuk diketahui, ada beberapa tahap tes
yang harus dijalani siswa untuk dapat masuk kesolah RSBI, dan diantaranya
adalah wawancara wali murid dan siswa. Menurut pengamatan penulis, disinilah
sering terjadi tawar menawar harga, sehingga mereka yang berkantong tebal akan
sanggup membayar berapapun asal anaknya bisa duduk di sekolah RSBI, sementara
mereka yang kurang mampu mungkin hanya sanggup membayar 20 persen dari
penawaran mereka yang mampu. Akibatnya akan terjadi diskriminasi penerimaan
berdasarkan besarnya sumbangan. Walaupun setiap RSBI berdalih bahwa mereka
menyediakan 20% – 30% kursi untuk siswa kurang mampu, namun kenyataannya mereka
masih harus membayar karena sistemnya hanya pengurangan bukan penghapusan
biaya. Disamping itu, sistem penerimaan siswa yang mencuri star karena RSBI
akan mengadakan selksi siswa baru jauh hari sebelum sekolah reguler
melaksanakan penerimaan siswa baru. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Akibat yang terjadi
adalah, siswa pintar “dalam tanda kutip” dan kaya akan masuk ke sekolah RSBI
sementara siswa pintar tapi kurang mampu secara ekonomi dan siswa sedang dan
kurang secara prestasi akan masuk ke sekolah reguler.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Apakah ini bukan suatu
bentuk diskriminasi pendidikan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Disisi lain, pemerintah
memberikan subsidi berlimpah kepada sekolah RSBI sementara siswa yang masuk
dipilih-pilih sesuai dengan keinginan dan ketentuan pengelola.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Walaupun dari segi
kebangsaan disebutkan bahwa RSBI akan mengurangi rasa kebangsaan siswa karena
menggunakan bahasa pengantar asing sementara dalam UUD dinyatakan bahwa bahasa
resmi kita adalah bahasa Indonesia, dan ini bisa dimentahkan oleh para
pengelola RSBI dengan mengatakan bahwa penggunaaan bahasa Inggris bukan untuk
semua pelaaran tetapi hanya pada pelajaran tertentu saja seingga tidak akan
mengurangi rasa kebangsaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Mungkin ini bisa
diterima, tetapi bagaimana dengan penguasaan guru dan siswanya, apakah ada
keselarasan. Kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan maksiman jika antara
pendidik dan peserta didik tidak ada saling mengerti, guru pintar berbahasa
Inggris tetapi siswa tidak mengerti atau sebaliknya, bisakah tujuan tercapai?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> Berdasarkan Test of English for International
Communication (ToEIC), dari sekitar 600 guru sekolah rintisan sekolah
berstandar internasional (RSBI) SMP, SMA, dan SMK di seluruh Indonesia,
terungkap bahwa penguasaan bahasa Inggris guru dan kepala sekolahnya rendah.
sebanyak 60 persennya berada pada level paling rendah kemampuan berbahasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sumber:http://edukasi.kompas.com/read/2009/06/24/17410455/Waduh.Bahasa.Inggris.600.Guru.RSBI.Ternyata.Memble.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nah kalau ini yang
terjadi, apa yanng bisa kita harapkan? Jika gurunya begini bagaimana siswanya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dari beberapa
permasalahan di atas maka sejalan dengan perkembangannya, maka terlihat bahwa
sekolah dengan label RSBI cenderung menang label saja, sementara mutu baik
secara proses maupun output, rasanya belum bisa dibanggakan begitu saja. Adalah
wajar kalau inputnya bagus, akan menghasilkan output yang bagus juga. Kan
mereka sudah curi star dalam penerimaan siswa dengan menggandeng siswa unggul
secara prestsi dan ekonomi. Jadi wajar kalau ada beberapa dari siswanya bisa
melanjutkan sekolah keluar negeri. <br />
Sekolah yang bisa dibanggakan seharusnya adalah sekolah yang inputnya rendah
tapi bisa menghasilkan output yang tinggi. Dan jika ini terjadi seharusnya
pemerintah harus memberi apresiasi terhadap lembaga sekolah tersebut, baik
dalam bentuk fasilitas maupun peningkatan mutu SDM-nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dampak lain dari ijin penarikan dana dari wali murid, di
Palembang, sejak dicanangkan RSBI maka sekolah yang ada berlomba mengajukan
diri untuk dimasukkan kedalam kategori RSBI walau dari semuausulan yang masuk
hanya beberapa sekolah saja yang memenuhi syarat, dan ternyata benar, begitu
label RSBI didapat, maka mulailah penarikan dana dimulai. Lalu adakah
pertanggung jawaban penggunaan dana tersebut dilaporkan?<br />
Sepertinya orang tua siswa tidak peduli lagi kemana dan berpa dana yang
terpakai karena toh mereka notabene orang yang mampu dan apalah arti uang
sekian belas uta. Sementara bagi mereka yang punya uang pas-pasan, tidak akan
berani berkata. Takut dengan omongan “mana ada sekolah bagus yang gratis”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">HARAPAN
SETELAH RSBI BUBAR<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jika diperhatikan dari
alasan, baik buruknya dampak pengadaan RSBI dan seklaigus pembubaran RSBI, maka
disini penulis masih menanamkan beberapa harapan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Secara semangat, maka semangat dan
tujuan RSBI harus tetap kita pertahankan yakni dengan mengedepankan mutu
pendidikan Indonesia agar bisa bersaing secara global, baik dari sisi siswa
maupun pendidik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jangan sampai begitu RSBI
dibubarkan,bubar pula harapan untuk menciptakan mutu pendidikan yang bersaing, ingat
dulu sebelum ada RSBI kita masih tetap bisa mengadakan pertukaran pelajar, baik
melalui AFS dan lembaga lain dan tidak ada masalah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Jangan sampai pokok pembubaran RSBI
ditekankanpada penggunaan bahasa, karena ada kecenderungan demikian, tetapi
pokok permasalahnnya adalah masalah pungutan dan adanya ketidakadilan pendanaan
dari pemerintah terhadap sekolah reguler dan RSBI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Silahkan kembangkan semangat RSBI
setinggi yang kita bisa, tapi jangan lupa bahwa siswa pintar tidak hanya
berasal dari keluarga mampu saja, tetapi juga ada bahkan lebih banyak berasal
dari keluarga menengah ke bawah. Adalah ironis seklai kalau biaya sekolah di
RSBI jauh di atas biaya kuliah S2. (jika biaya bulanan di SMA RSBI Palembang
perbulan mencapai 1,4 juta artinya persemester 8,4 juta sementara S2 di UNSRI
hanya 3,5 juta sampai 4,5 juta saja)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Bandingkan juga dengan RSBI (SBI), SMA
SUMSEL, biaya pendidikan dan hidup siswa pertahun sekitar RP50 000 000 juta
atau sekitar 4,13 juta perbulan – (sistem dana bea siswa). Ini bisa sama dengan
biaya pendidikan di Eropa kali ya ?????<br />
Rasanya lebih baik beasiswa tersebut dibagi-bagi dengan siswalain yang juga
membutuhkan, mungkin bisa satu banding sepuluh hasilnya.<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Semoga
............<br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-25815423773437953482012-09-29T01:40:00.000+07:002012-09-29T01:40:21.807+07:00Program Jitu mengantisipasi Tawuran Pelajar<div style="text-align: justify;">
Belakangan dunia pendidikan dikejutkan oleh tawuran pelajar yang semakin brutal. tidak hanya tingkat SMA, malahan tingkat SMP pun sudah mulai tawuran.<br />Seakan akan tawuran sudah menjadi hal biasa ..........<br />Brutal dan memprihatinkan!<br />Karena sejak Januari 2012 telah tercatat 16 orang kehilangan nyawa akibat tawuran tersebut, dan kalau dirata-ratakan artinya tiap bulan ada hampir 2 orang siswa meninggal akibat tawuran.<br />Akibat kejadian terakhir, semua pihak bersuara lantang !<br />Berbagai spekulasi kesalahan mulai dicari .. tiap pihak mulai mempertahankan alur pemikirannya masing-masing.<br />Orang tua menyalahkan guru yang tidak bisa mendidik anak, pengamat menyalahkan guru karena hanya bisa mengajar anak, sebagian lagi menyalahkan aparat kepolisian yang tidak bisa mengantisipasi kejadian.<br />Orang hukum akan menindak anak sesuai dengan hukum yang berlaku, komisi perlindungan anak tidak mau kalau anak anak ini mendapat hukuman sesaui dengan aturan yang berlaku ...<br />JADI YANG MANA YANG BENAR????</div>
<div style="text-align: justify;">
Kita tidak bisa menyalahkan salah satu pihak dalam kajadian ini karena faktor pemicu terjadinya tawuran ini sudah seperti suatu sistem yang tidak bisa dipisahkan satu persatu.<br />Berikut beberapa faktor yang bisa mempengaruhi munculnya aksi tawuran:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Lingkungan. Ini menjadi faktor penyumbang terbesar dari tingkah laku siswa yakni meniru apa yang ada disekitar mereka, baik melalui media televisi, pemberitaan dikoran-koran, mereka mendapati bahwa kalau ada masalah, seolah-olah main serbu bersama adalah salah satu jurus yang jitu untuk menyelesaikanya. mereka tidak pernaha memikirkan dampak yang timbul dari perbuatan mereka tersebut. Hal ini mereka tiru dari banyaknya demoonstrasi yan gberakhir ricuh dan anarkis dan diakhir pemberitaan jarang sekali di ekspose jika mereka yang berbuat anarkis tersebut harus berhubungan dengan hukum, Artinya seolah olah kalau berbuat secara massal maka hukum bisa disingkirkan.</li>
<li>Kurangnya pengawasan Orang tua. Kalau orang tua turut serta mengawasi anaknya dengan baik maka mustahillah si anak bisa kesekolah bawa clurit, yakinlah bahwa mereka yang membawa clurit dan senjata lainnya tersebut sudah mereka siapkan dari rumah, bukan mereka beli dijalanan ketiaka akan ada tawuran, jadi peranan pengawasan orang tua sangat dibutuhkan</li>
<li>Pengaruh Media televisi. Disini masuklah pengaruh sinetron, dan yang sejenisnya. Mari bersama kita amati sinetron sinetron yang ada di televisi, umumnya menampilkan hal hal yang berbau pertikaian, apakah itu karena harta, istri, suami dll. Dan tidak kalah hebatnya, sinetron sonetron remaja, umumnya menanamkan watak perlawanan terhadap aturan kehidupan yang berlaku. Para tokoh utamanya atau pun piguran atau pemain antagonis, semua bicaranya mebludak bludak, seakan akan tidak ada lagi so[an santun dinegeri ini. Anak membentak orang tuanya sendiri, anak memparmainkan gurunya, anak menentang keinginan orang tuanya karena tidak sejalan dengan keinginan mereka, dan semua itu disampaikan dengan menggunakan kalimat yang jauh dari sopan santun, membentak, membantingkan sesuatu atau berteriak teriak.</li>
<li>Sinetron remaja. Sinetron remaja yang berlatar belakang sekolah, disitu diciptakan geng-geng yang berlawanan, sehingga terjadilah persaingan antar geng dalam satu sekolah. Setiap geng diketuai oleh seorang jagoan, baik geng laki maupun perempuan. Menyedihkan lagi, SINETRON SISWA SD PUN SUDAH BEGINI TIPENYA, PUNYA KELOMPOK JAGOAN. Yakinlah bahwa watak anak adalah mesin fotokpoi dan cenderung merasa paling hebat. Sehingga jika menonton yang seperti ini maka mereka akan langsung telan mentah-mentah dan dipraktekkan dalam kehidupan sekolah mereka. </li>
<li> Guru yang tidak bisa mendeteksi secara dini. Seharusnya guru, terutama guru BP dan Pembina OSIS bisa melacak atau mendeteksi hal-hal seperti ini lebih awal karena dari sekian ratus siswa disekolah tersebut tidak semuanya ikut tawuran, ada diantara mereka yang tidak ikut tapi mereka mengetahui rencana teman temannya yang akan melakukan tawuran. Jadi ada kemungkinan hubungan antara guru dan siswa sepertia atasan dengan bawahan atau malah lebih jauh lagi, kalau saja hubungan gru dan siswa baik "saling terbuka" maka yakinlah rencana mereka bisa bocor sebelum berjalan.</li>
</ol>
Lalu bagaimana antisipasi nya??<br />Rasanya, Bapak Menteri nggak perlu susah-susah membentuk SATGAS ANTI TAWURAN, tidk akan efisien dan hanya menghabiskan anggaran saja, apalagi kalau anggota Teamnya para pejabat atau para tokoh, lebih tidak efisien lagi. Seminar? Talkshow? dan sejenisnya hanya akan menghabiskan waktu dan biaya saja, implementasinya di lapangan tidak akan memuaskan.<br />Tidak bisa dengan menyalahkan guru karena tidak menanamkan kurikulum berkarakter, dari jaman dulu kala, pendidikan kita sudah berkarakter, setiap guru pasti sudah menanamkannya kepada siswa tanpa harus ada kurkulum berkarakter seperti sekarang ini. Sebelum masuk materi, sebagai motivasi awal, seorang guru harus menggali dan menyampaikan kandungan materi pelajaran yang akan diajarkannya tersebut dengan kehidupan nyata, dan didalamnya ada karakter karakter positif yang harus dikembangkan, kalau seorang guru tidak bisa menemukan ini artinya dia adalah guru yang tidak bisa memotivasi dan mengajar dengan benar.<br />Beberapa langkah antisipasi yang bisa diambil:<br />
<ol style="text-align: justify;">
<li>Lingkungan harus peduli. Artinya kita memberikan contoh yang baik kepada mereka, kalau mau menyampaikan atau menyelesaikan suatu masalah janganlah menggunakan sistem premanisme, tapi gunakan cara yang lebih bermartabat. Jikapun terpaksa terjadi tawuran maka masyarakat yang melihat janganlah hanya jadi penonton tapi bertindaklah sebagai pemisah. tapi jangan malah ikut menggebukin</li>
<li>Bagi Orang tua. Jangan hanya bisa menyalahkan guru, apalagi ada pernyataan, kami menitipkan anak kami kesekolah tapi kenapa anak kami bisa begini. Perlu diingat bahwa waktu siswa disekolah dan dalam pengawasan guru sehari hanya 5 - 6 jam dan setela itu habis. RAsio guru dan siswa yang hadir setiap harinya biasanya bisa mencapai 1 : 60, artinya pengawasan yang dilakukan tidak bisa maksimal, apalagi kejadin ini terjadi diluar jam sekolah. DAlam hal ini, peranan orang tua sangat penting, kontrol orang tua di rumah sangat diperlukan. Tidak ada salahnya orang tua memeriksa tas, kamar, lemari dll properti anaknya demi kebaikan mereka juga. JAngan sampai kesibukan membuat orang tua sepenuhnya menyerahkan anaknya kepada pihak sekolah. INGAT GURU ATAU SEKOLAH BUKANLAH TEMPAT PENITIPAN ANAK YANG SETIAP GERAKAN HARUS BISA DIAWASI DAN DIPERHATIKAN. APALAGI SEKOLAHNYA BUKAN SEKOLAH BRASRAMA !</li>
<li>Televisi dan para produser. JAnganlah hanya memikirkan rating acara, tapi utamakanlah kebaikan, tak selamanya rating hanya bisa dicapai dengan gaya nyeleneh, inovatif tapi tidak mendidik, banyak acara yang penuh pesan moral bisa mencapai rating tertinggi. Kalau kita menanam padi rumput pasti ikut tumbuh, tapi kalau kita menanam rumput jangan mimi padi kan tumbuh. mengajak orang ke diskotik jauh lebih mudah daripada mengajak orang mendengar ceramah!</li>
<li>Guru dalam hal ini pihak sekolah. Binalah hubungan baik "kedekatan" antara siswa dan guru, terutama Pembina Osis, dalam penunjukkannya pilihlah guru yang bisa "mensiswa" jangan kaku dengan "saya ini guru kamu siswa saya" diharapkan ada komunikasi yang terbuaka antara siswa dan guru. Bagi sekolah sekolah yang rawan, tidak ada salhanya membentuk INTEL SEKOLAH yang anggotanya diambil dari siswa-siswa pilihan. Sesuai dengan namanya INTEL SEKOLAH maka kehadiran merekapun harus rahasia, mereka ditugaskan untuk membantau dan melaporkan hal-hal aneh yang terjadi dilingkungan siswa. Minta laporan secara berkala dan jika dirasa perlu, rotasikan keanggotannya. Tidak berlebihan kalau tiap kelas ada satu intel siswa yang menjadi intel sekolah. Jika ini berjalan, yakinlah semua kejadian kejadian aneh tidak akan lagi terjadi dan PAK MENTERI NGGAK USAH SUSAH SUSAH MEMBENTUK SATGAS ANTI TAWURAN karena sekolah sudah punya metode untk mengantisipasinya.</li>
</ol>
Demikianlah beberapa program yang bisa dijalankan oleh sekolah, longkungan, dan keluarga dalam menyelesaikan persolan yang menyangkut TAWURAN ANTAR SISWA. semoga bermanfaat. <br />
<br />afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-78805873267229998112012-05-27T22:49:00.001+07:002012-05-27T22:52:34.409+07:00Dibalik Pengumuman Hasil UN SMA (Renungan Santai)Kegembiraan terpancar dari berjuta raut wajah siswa SMA dan SMK di seluruh Indonesia setelah menerima hasil pengumuman kelulusan, dengan persentase yang meningkat di setiap daerah, maka secara perhitungan nilai UN maka mutu pendidikan Indonesia mulai meningkat dibanding tahun tahun yang lewat.<br />
Dibalik semua kegembiraan tersebut, ratusan siswa tercenung, guru guru kaget, dinas pendidikan berang, bupati marah, gubernur kebakaran jenggot tatkala ada dua sekolah yang dinyatakan tingakt ketidaklulusannya mencapai angka 100 %.<br />
Pengumuman nilai tertinggi tiap kota-kabupatenpun disampaikan dan setelah dilihat, diperhatikan dan sedikit dianalisa, maka ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian kita semua, "dengan jujur".<br />
Sepertinya ada hal-hal yang perlu dianalisa dari hasil pengumuman tersebut, diantara:<br />
<br />
<ol>
<li>Sekolah dengan status SBI, RSBI, RSN, SN baik negeri maupun swasta, apakah sudah berada pada level tertinggi? Seharusnya begitu! </li>
<li>Sekolah perkotaan dengan fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan dengan sekolah di daerah, apakah hasilnya lebih baik </li>
<li>Sekolah negeri yang siswa dan gurunya adalah orang orang yang terseleksi baik, apakah hasilnya lebih baik dibandingkan dengan swasta yang kebanyakan siswa nya adalah siswa yang tidak diterima di sekolah negeri</li>
<li>apakah guru di sekolah swasta kinerja lebih bagus daripada guru sekolah negeri yang umumnya adalah PNS</li>
</ol>
Terkadang timbul beberapa hipotesis dalam praduga kita seperti:<br />
<ol>
<li>Jumlah guru PNS dan nilai UN berkorelasi negatif </li>
<li>Jarak sekolah dengan ibukota berkorelasi positif dengan nilai UN</li>
<li>Hasil seleksi siswa di awal tahun dengan nilai UN berkorelasi negatif </li>
<li>Mutu dan profesional guru dengan nilai UN berkorelasi negatif</li>
</ol>
Kenapa ada hipotesis yang seperti ini?<br />
<ol>
<li>Karena rata-rata nilai tertinggi berasal dari sekolah swasta</li>
<li>Sekolah yang letaknya jauh dari ibukota memiliki rata-rata nilai lebihi tinggi dibandingkan dengan sekolah dekat ibukota</li>
<li>Nilai tertinggi tidak diperoleh oleh sekolah dengan label SN,RSBI,SBI yang siswanya adalah siswa pilihan karena umumnya mereka mereka melalui sejumlah tes untuk bisa masuk sekolah dengan label tersebut</li>
<li>Banyak sekolah yang berstatus negeri dan gurunya PNS memlalui rekrutan dan seleksi ketat, tapi nilainya berada di bawah swasta yang kebanyakan gurunya adalah guru honor, apalagi didaerah pedalaman atau daerah jauh</li>
<li>dll</li>
</ol>
Bagaimana dengan dua sekolah yang seratus persen siswanya tidak lulus?<br />
Apakah mutu guru atau siswanya benar-benar nol atau di bawah standart kelulusan?<br />
<br />
Tapi saya kok cenderung percaya "NILAI UN MEREKA KECIL KARENA NILAI KEJUJURANNYA YANG BESAR"<br />
<br />
Mari bersama kita interospeksi diri .......afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-90161417833296502632011-07-25T21:52:00.002+07:002011-07-25T22:53:01.280+07:00SEPULUH KESALAHAN DALAM MENGHADAPI TES MATEMATIKA<div style="text-align: justify;"><h1 id="HeadLeftInner">10 Common Mistakes When Preparing for a Math Test</h1><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""><u><span style="color: purple;">English Version</span></u>? <a href="http://www.mathworksheetscenter.com/mathtips/commonmathmistakes.html">clik here</a> </span></span><br />
<br />
<span class="" id="result_box" lang="id"><span title="">Menjalani tes matematika bukanlah hal yang mudah karena matematika bisa menjadi pelajaran yang sulit dan kompleks. Akibatnya</span><span title=""> kebanyakan siswa melakukan hal yang buruk pada tes matematika. P</span><span title="">ersiapan ujian yang salah sering menjadi alasan untuk hasil yang kurang. </span><span title=""> </span><span title=""> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="">Berikut ini adalah sepuluh kesalahan yang paling umum saat mengambil tes matematika.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""><br />
</span></span></div><u><b><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="">1. Belajar pada menit terakhir. </span><span title=""> </span></span></b></u><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="">Kebiasaan belajar malam sebelum tes merupakan penyakit kronis yang berbahaya. Biasanya siswa baru belajar semalam sebelum diadakan tes.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""> </span><span title=""><br />
</span><u><b><span title="">2. Belajar terlalu lama </span><span title=""></span></b></u></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="">Belajar terlalu lama merupakan pilihan jitu bagi siswa yang suka menunda-nunda waktu belajar. Akibatnya menggunakan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam). Alangkah baiknya jika waktu belajr itu dipecah jadi beberapa periode sehingga dalam teori belajar ada yang mengatkan bahwa 10 x 1 jam lebih baik daripada 1 x 10 jam, walaupun hasilnya sama-sama 10 jam.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""><u><b>3. Bahan bacaan uji tanpa berlatih.</b></u> </span><span title=""> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""></span><span title="">Matematika bukan seperti sejarah di mana Anda hanya dapat membaca dari buku teks. </span><span title="">Matematika membutuhkan latihan. Jadi dalam mempelajari matematika sangat dibutuhkan latihan</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""><br />
</span><u><b><span title="">4. Belajar sembarangan. </span></b></u></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="">Bagaimana anda menyusun jadwal belajar anda. Kalau anda belajar tanpa jadwal, maka dipastikan anda tidak akan memiliki kesiapan dalam tes matematika. Karena kegiatan belajar anda tidak teratur atau tidak terjadwal</span></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""> </span><span title=""><br />
</span><span title=""><u><b>5. Mmiliki Sikap "Aku mengerti" </b></u></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""></span><span title="">Dengan kata lain, jangan terlalu percaya diri dengan pengetahuan Anda terhadap materi yang sedang anda pelajari Orang yang memiliki sikap ini akan cepat merasa puas dan segera berhenti belajar yang tentunya akan mengakibatkan kealpaan akan materi yang diteskan nanti. Tapi tanamkan dalam diri bahwa "saya belum mengerti" sehingga selalu ada hasrat untuk belajar dan mengulangi yang sudah dipelajari.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""> </span><span title=""><br />
</span><u><b><span title="">6. Tidak mengambil keuntungan dari sumber daya. </span></b></u><span title=""> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="">Jika Anda memiliki akses ke kelompok belajar kenapa tidak dimanfaatkan dengan baik karena hal ini akan memberikan dampak positif terhadap kemampuan anda. Kalau perlu anda harus proaktif untuk menemukan sumber daya yang ada sebagai tempat bertanya karena semakin banyak anda bertanya dan menerima masukan maka akan semakin bik pengetahuan anda.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""> </span><span title=""><br />
</span><u><b><span title="">7. Tidak mengidentifikasi atau berkonsentrasi pada kelemahan. </span></b></u><span title=""> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="">Identifikasikanlah kelemahan anda dan berkonsentrasilah pada titik lemah tersebut. Hal ini akan mengurangi ketidaksiapan anda jika titik kelemahannya sudah ditemukan diatasi dengan baik.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""> </span><span title=""><br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""><br />
</span><u><b><span title="">8. Tidak lengkap mempelajari materi. </span></b></u></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><u><b><span title=""></span></b></u><span title="">Matematika merupakan pelajaran yang antara satu topik dan topik lain memiliki ketereikatan yang sangat kuat. Kita tidak bisa melepaskan satu topik dalam mempelajari topik yang lain. Saling keterkaitan antar materi menjadikan kita harus menguasai semua materi yang sudah dipelajari. Jadi dalam belajar kita harus mempelajari semua materi termsuk materi lama dan sudah dilewati. </span><span title="">Dengan mempelajari secara komprehensif semua materi Anda pasti akan memahmi nya dengan jelas.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""><br />
</span><span title=""><u><b>9. Pastikan untuk memiliki tidur yang cukup.</b></u> </span><span title=""> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="">Begadang sepanjang malam untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tes bukanlah hal yang disarankan karena itu hanya akan membuat diri mengantuk ketika waktu tes tiba. </span><span title="">Dan yakinlah bahwa hal ini tidak akan dapt meningkatkan kesipan diri dalam menghadapi tes.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title=""><br />
</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><u><b><span title="">10. Tidak mengetahui apa yang di tes. </span></b></u><span title=""> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="">Item ini jarang terjadi tetapi bukan berarti tidak pernah karena banyak orang berbuat kesalahan dalam mempalajari topik yang akan diterima dalam tes seperti t</span><span title="">es pada Bab 4 tetapi yang dipelajari Bab 9! Atau jika tesnya Bab 4 kenapa kita harus mempelajari Bab 5??</span></span></div>afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-83379749499712577792011-07-12T14:54:00.000+07:002011-07-12T14:54:59.011+07:00Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari .... Udah Nggak Zamannya Lagi<div style="text-align: justify;">Istilah ini lama melekat dalam benak kita yakni "Guru kencing berdiri Murid Kencing berlari". Apapun makna yang terkandung di dalamnya. Namu itu menunjukkan bahwa seorang guru harus berhatihati dalam berbuat karena seorang guru itu adalah pribadi yang harus digugu dan ditiru.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jika dibawa ke jaman sekarang sepertinya "Guru kencing berdiri murid kencing berlari" tidak berlaku tapi sudah digantikan dengan "guru ke sekolah jalan kaki Murid datang naik mobil pribadi"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau dulu guru adalah sosok yang sangat dihormati, orang yang harus diteladani. Mulai dari siswa itu sendiri, wali murid sampai masyarakat sekitar sangat menyanjung dan menghormati seorang guru. Artinya seorang guru memiliki wibawa di atas yang lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dizaman sekarang pandangan masyarakat mulai berubah. Soerang guru hanya seorang pribadi biasa yang tidak ada apa-apanya dibanding orang lain. </div><div style="text-align: justify;">Apakah guru zaman sekarang tidak berkompeten lagi untuk jadi seorang guru? Of course not. Guru sekarang jauh lebih bermutu dibanding guru masa dahulu.<br />
Apakah guru zaman sekarang tidak lagi punya kepribadian yang bisa digugu dan ditiru ? Of course not. Banyak guru sekarang yang punya kompetensi kepribadian tinggi.</div><div style="text-align: justify;">Apakah guru sekarang .......</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lalu kenapa guru dizaman sekarang tidak lagi bagaikan guru pada zaman dahulu ....Seakan-akan tidak ada wibawa, seakan-akan tidak lagi diperhitungkan dalam masyarakat, seakan-akan posisinya sangat rendah dibandingkan dengan profesi lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Beruntunglah guru sekolah dasar, anak-anak masih berani membantah orangtuanya yang bertentangan dengan ajaran "sang Guru". Kalau orang tua mengajar anak mengisi PR dan kebetulan langkah yang digunakan orangtua berbeda dengan yang diajarkan guru, maka si anak akan berkata "kata buk guru bukan seperti itu". Itu artinya pandangan mereka terhadap guru masih tinggi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Akan berbeda dengan guru di tingkat yang lebih tinggi, SMP dan SMA. Penghargaan terhadap guru dilakukan dengan cara dan pandangan yang berbeda.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sesuai dengan perkembangan zaman.</div><div style="text-align: justify;">Dulu orang berpandangan bahwa seorang guru berupa "<b><i>Lubuk Ikan tapian Ilmu</i></b> <b><i>nak pergi tempat bertanya nak pulang tempat berberita</i></b>"</div><div style="text-align: justify;">Karena guru merupakan gudang ilmu dan <b>ilmu di atas segala-galanya</b>.</div><div style="text-align: justify;">Sekarang zaman telah berubah, <b>Ilmu tidak lagi berada di atas segalanya.</b> tetapi sudah berpindah kepada <b>harta lah yang di atas segalanya</b>, akibatnya siapa yang banyak harta, siapa yang banyak duit, siapa yang berkantol tebal, maka semua mata menatap kepadanya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Wibawa seseorang terletak pada penampilan dan kekayaannya. </div><div style="text-align: justify;">Kalau ada orang kaya yang bicara walaupun tidak berpendidikan, maka orang akan dengarkan dan sebaliknya kalau ada orang yang berpendidikan yang bicara tetapi kere orang akan buang muka ....</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Salah satu kunci keberhasilan pendidikan adalah orang (siswa, wali murid, lingkungan sekolah) mau mendengarkan dan menuruti apa yang disampaikan oleh guru. </div><div style="text-align: justify;">Bagaimana guru ekonomi mau menerangkan prinsip ekonomi dengan siswanya kalau ekonominya sendiri belum mapan.</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana seorang guru Bahasa mau menyuruh siswanya punya beberapa literatur bacaan atau memiliki pustaka mini di rumah kalau dia sendiri tidak sanggup membeli buku ....</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana seorang guru PKn mau menyampaikan kepada siswa agar hidup harus saling tolong menolong kalau Jumat pagi OSIS menyodorkan kotak sosial dia sendiri tidak bisa mengisinya</div><div style="text-align: justify;">dan lain-lain dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagimana seorang guru mau berwibawa kalau dia ke sekolah harus jalan kaki sementara siswanya naik motor</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana seorang guru bisa menjaga wibawa kalau dijalan harus berebut naik bis kota sementara siswanya datang bawa mobil sendiri. ......</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Apakah guru tidak mau jadi orang kaya???</div><div style="text-align: justify;">Pertanyaan ol ol ....</div><div style="text-align: justify;">Tapi harus kita lihat kenyataan kesanggupan guru untuk tampil berwibawa dengan mengikuti kehendak zaman ini, seberapa besar kemampuannya???</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bagaimana wali murid mau menuruti kehendak guru waktu rapat komite dikala mengajukan usulan bantuan keuangan, orang malah curiga, jangan-jangan cuma akal-akalan guru saja nanti duitnya dipakai oleh mereka ... (Kata wali murid dalam hati)</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Jadi kalau mau keberhasilan pendidikan di Nusantara ini, maka tiada jalan lain lagi, kesejahteraan guru memang harus di dahulukan. Dengan demikian para guru bisa tampil mengikuti selera zaman dan dengan sendirinya kalau setiap guru datang kesekolah sudah naik mobil mengkilap, mulus, turun dari mobil pakaian masih necis, maka mata siswa akan menatap kepadanya. </div><div style="text-align: justify;">Diawali dari situ, semuanya <i><b>can be under control.</b></i></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau saja masyarakat sekarang masih berpikiran seperti masyarakat zaman dulu, maka saya yakin begitu <b>masuk usia 50 tahun, para guru akan mengajukan pensiun dini dan ikut mengkampanyekan diri jadi calon anggota DPR dan yakinlah pasti menang.</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bayangkan saja, jika satu tahun guru menamatkan 200 siswa maka selama tugasnya (25 tahun) dia sudah punya 5000 alumni dan kalau mereka masih menghargai gurunya karena ilmu bukan karena harta maka sang guru akan terpilih mulus jadi anggota dewan yang terhormat. ......</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i>(Hasil renungan sore ......)</i></div>afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-14907532658203422052011-07-09T18:54:00.001+07:002011-07-11T22:39:50.158+07:00Kisah TKI Dipaksa Jadi Budak Nafsu MajikanDi lantai tiga sebuah apartemen di Kota Hawali, Kuwait, pembantu rumah tangga Imas Tati (22) terpentang, terbaring telanjang di ruang tamu. Kedua tangan dan kakinya diikat pada kaki-kaki kursi. Majikannya, seorang pria berusia 30 yang ia panggil Baba, memandangi tubuh Imas dengan nanar. Tangan Baba menyentuh Imas.<br />
<br />
”Ya Allah, Ya Rabbi,” bisik Imas dalam hati. Matanya berkaca-kaca. Tak berapa lama, air matanya tak terbendung lagi, mengairi pelipisnya. Ia terus menderas asma suci Allah dalam hati. Tangan dan kakinya terus meronta, menolak disentuh. Tapi Baba tambah bernafsu. Ia bukan hanya menyentuh, tetapi memukuli Imas.<br />
<br />
<a href="http://megapolitan.kompas.com/read/2011/06/23/08384868/TKI.Belum.Laku.Dipajang.di.Ruang.Kaca">Baca selengkapnya .......</a><br />
<br />
Sebenarnya kalau pemerintah mau mengontrol dan bertanggung jawab, rasanya kok tidak susah ya ....<br />
saya yakin tidak akan ada lagi TKI yang tidak dapat gaji apalagi jadi pelampiasan nafsu sang majikan.<br />
<br />
Beberapa langkah yang bisa ditempuh:<br />
<ol><li>Setiap perusahaan penyalur TKI ke luar negeri harus mempunyai kantor cabang di daerah tujuan lengkap dengan pegawainya.</li>
<li>Setiap Peerusahaan penyalur harus mendata dan bertanggung jawab dengan keselamatan TKI yang disalurkannya</li>
<li>Untuk menjaga kontak dengan TKI dalam jangka waktu tertentu, jangan terlalu lama, dan paling lama sekali tiga bulan, para TKI harus melaporkan diri ke perusahaan dan untuk TKI yang tugasnya jauh dari kantor perusahaan maka perusahaan berkewajiban proaktif untuk melakukan kunjungan ketempat TKI bekerja.</li>
<li>TKI menerima gaji dari perusahaan yang bersangkutan bukan langsung dari majikan</li>
<li>Majikan membayarkan gaji bulanan kepada Perusahaan penyalur dan Perusahaan penyalur yang membayarkan kepada TKI</li>
</ol>Rasa-rasanya kalau cara ini dijalankan, maka kekerasan kepada TKI bisa ditekan dan TKI mendapat perlindungan penuh.<br />
<br />
Apakah para pemikir di atas tidak pernah berpikir seperti ini karena mereka kebiasaan berpikir kelewat tinggi??<br />
<br />
Please give your comment here.<br />
Thanksafrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-52279009541294063732011-07-07T14:41:00.000+07:002011-07-07T14:41:00.066+07:00Thank you<div style="left: 2px; position: fixed; top: -10px;"><a href="http://www.glitter-graphics.com/"><img border="0" height="100" src="http://dl9.glitter-graphics.net/pub/654/654519a2mr65l8bp.gif" width="176" /></a><br />
<a href="http://www.glitter-works.org/" target="_blank"><b>COME TO AFRIAL BLOG</b></a></div>afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-31134883567602757062011-07-05T19:40:00.000+07:002011-07-05T19:40:50.136+07:00Lomba Keberhasilan Guru<div style="text-align: justify;">Guru adalah satu profesi yang membutuhkan inovasi dalam segala segi. Metode, sarana, teknik dan lain-lain. Walaupun dalam menerapkan satu metode bisa dikatakan bahwa tidak ada metode yang sempurna apalagi bersifat general.</div><div style="text-align: justify;">Satu metode yang menurut sebagian orang bagus tetapi bisa jadi metode tersebut tidak bisa digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda. Tetapi kita tidak boleh menyerah begitu saja, ada saatnya kita berbagi, berbagi dari pengalaman kita, menerima dari pengalaman rekan lain. Itulah salah satu tujuan diadakannya <a href="http://afrialbukittinggi.blogspot.com/2011/06/lesson-study.html">Lesson Study.</a></div><div style="text-align: justify;"><br />
Setiap guru pada hakekatnya selalu mengadakan inovasi, bahkan dalam satu kelas paralel tidak ada guru yang menerapkan metode yang sama karena setiap kelas yang dimasuki akan memiliki atmosfir yang berbeda. Namun sangat disayangkan kebanyakan guru di Indonesia memiliki satu kelemahan yang sangat vital yaitu dalam hal dokumentasi.<br />
<br />
Dokumentasi disini berhubungan langsung dengan tulis menulis.<br />
Kalau semua guru atau katakanlah 60% saja guru Indonesia bisa mendokumentasikan apa yang telah mereka lakukan, apa kelebihan mereka, maka kita yakin, mungkin toko buku akan penuh dengan karya tulis para guru yang mengupas tentang keberhasilan mereka. Tetapi itu juga harus selaras dengan dukungan penerbit. arena tanpa dukungan mereka karya guru juga tidak akan bisa di publish.<br />
<br />
Mungkin ini juga menjadi salah satu penyebab kenapa tenaga pendidik (baca guru) di Indonesia kurang kreatif dan sangat langka mempublikasikan karya mereka.<br />
<br />
Sepertinya ini bisa menjadi salah satu pendorong bagi para guru yang mau berkarya dan menyebarkan nilai-nilai baik hasil karya ini peluang.<br />
<br />
ementrian Nasional Pendidikan membuka peluang bagi para guru yang mau berbagi keberhasil dan inovasi yang telah mereka lakukan melalui satu lomba keberhasilan guru tingkat nasional tahun 2011.<br />
Semoga dengan adanya lomba ini diharapkan para guru bersemangat untuk tampil dan menyebarkan kelebihan mereka.<br />
Jangan anggap ini sebagai sebuah pertarungan atau perlombaan karena kalau dianggap demikian maka kita akan memiliki satu orientasi yakni kemenangan, dan kalau menang akan meningkatkan semangat utntuk tahun tetapi kalau belum berhasil bisa menimbulkan patah semangat.<br />
<br />
Jadi jadikanlah ini sebagai peluang bagi kita untuk menyampaikan ide dan inspirasi kita kepada rekan lain di Nusantara tercinta ini.<br />
<br />
Untuk Info lebih lengkap tentang ini, silahkan <a href="http://pusbangprodik.org/?p=209">download disini</a> untukLomba Keberhasilan Guru dan <a href="http://pusbangprodik.org/?p=207">disini</a> untuk<span style="font-size: x-small;"> <span style="font-size: small;">Pedoman Olimpiade Sain Nasional Bagi Guru</span></span><br />
<br />
<br />
Selamat Berpartisipasi.<br />
<br />
<br />
<br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-2530374163838397082011-07-05T15:28:00.000+07:002011-07-05T15:28:21.055+07:00<div style="position: fixed; bottom: 0px; left: 2px;"><embed pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" width="150" height="320" src="https://sites.google.com/site/koreanwidget/Magician03.swf?attredirects=0" wmode="transparent" type="application/x-shockwave-flash" quality="high" title="Grab this widget @ animaxwidget.blogspot.com"></embed></div>afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-46721142606251912182011-07-04T22:20:00.000+07:002011-07-04T22:20:27.488+07:00Latihan Untuk Acara Malam Budaya ASEAN di SEAMEO QITEP In MathSEAMEO QITEP In Math adalah Lembaga Kerjasama Menteri Pendidikan se Asean untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah ASEAN.<br />
Dalam usaha peningkatan mutu maka dilakukanlah berbagai kegiatan kursus dan pelatihan yang diikuti oleh 14 orang peserta dari Indonesia dan 2 orang dari masing masing negara anggota ASEAN lain.<br />
Selain meningkatkan mutu pendidikan juga dilaksanakan acara <b>Culture Night</b> yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya masing masing peserta.<br />
Saya dari <b>Minangkabau,Sumatera Barat</b> menampilkan Alat musik <b>SALUANG</b> sebagai salah satu alat musik tradisional Minangkabau.<br />
Ciri khasnya adalah hanya memiliki empat tone.<br />
<br />
<object style="height: 390px; width: 640px"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/VLFcq01n8Cs?version=3"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowScriptAccess" value="always"><embed src="http://www.youtube.com/v/VLFcq01n8Cs?version=3" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" allowScriptAccess="always" width="640" height="390"></object>afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-68604754997665702932011-07-04T20:36:00.000+07:002011-07-04T20:41:12.893+07:00Belajar Matematika Asyik dengan "Gasing"<span style="font-weight:bold;"></span><br />JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak cara yang bisa digunakan agar anak menyukai dan mudah mengerjakan soal Matematika. Anggapan Matematika sulit bisa jadi karena metode pembelajarannya yang membuat anak susah memahami pelajaran ini. Ada sebuah metode yang bisa membuat Matematika menjadi menyenangkan, namanya Metode Gasing, yang merupakan singkatan dari gampang, asyik, dan menyenangkan. Sesuai dengan namanya, metode ini menggunakan cara unik untuk memudahkan anak mengerjakan soal-soal Matematika.<br /><br />"Matematika dengan Gasing sebenarnya sangat sederhana dan mudah, semua orang bisa, semua orang tahu," kata tokoh Sains dan Matematika, Yohannes Surya, Jumat (1/7/2011) di Jakarta.<br /><br />Secara gamblang ia menjelaskan bagaimana Gasing dapat membuat seorang anak mampu memahami soal-soal Matematika dengan cara mencongak (menghitung di luar kepala). Selain itu, metode ini mengajak anak-anak untuk terbiasa dengan cara menghitung yang terbalik. Misalnya, untuk penjumlahan dua digit, dimulai dari satuan terbesarnya.<br /><br />"Misalnya 37 ditambah 26, kita menjumlahkan dulu angka 3 dengan angka 2 dan ditambah satu, berarti 6. Baru kemudian menjumlahkan 7 dengan 6, yaitu 13. Tapi tulis saja 3, karena angka 1 sudah ditulis di depan. 37 ditambah 26 itu hasilnya 63. Lebih cepat," jelasnya.<br /><br />"Anak akan terbiasa mengerjakan soal Matematika dengan cara mencongak. Jadi, semua soal Matematika bisa dikerjakan di luar kepala, artinya tidak menulis dan menghitung jari," ujar pria yang juga pendiri Surya Institute ini.<br /><br />Anak yang ingin menggunakan metode ini harus memenuhi syarat kunci terlebih dahulu. Syaratnya, menguasai penjumlahan 1 sampai 20. "Misalnya 9 ditambah 7, harus langsung cepat menjawab 16. Selain itu, tentunya juga menguasai perkalian 1 sampai 10. Setelah itu baru bisa ngebut mengerjakan soal-soal yang lain. Dua digit, tiga digit, atau berapa pun tidak dikerjakan dengan menyusun ke bawah (ditulis). Semua harus dilakukan di luar kepala," ujarnya.<br /><br />Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2011/07/04/07351845/Belajar.Matematika.Asyik.dengan..quot.Gasing.quot., Monday, 04 July 2011afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-51076282052017422292011-07-03T22:42:00.000+07:002011-07-03T22:51:55.373+07:00Jadilah Guru Yang KreatifSalah satu kelemahan guru di Indonesia adalh "suka Membeo".<br />Apa yang dimaksudkan dengan <span style="font-weight:bold;">suka membeo</span>. Maunya nyontoh punya orang lain, dan terkadang yang dicontoh itu tidak lagi di kaji kebenarannya, akibatnya kalau satu salah ya sudah sampai keujungnya juga salah.<br />Dijaman serba terbuka seperti sekarang ini, tidak masa lagi kita menutup diri untuk kemajuan, kita harus bisa jadi pemikir dan penemu serta kita yang membagi . Jadilah guru yang hakiki yakni menjadi sumber ilmu dari orang lain.<br />Jangan hanya mengandalkan contekan tapi belajar mengembangkan ide.<br />Bukan berarti kita tidak boleh belajar dari orang lain, tetapi yang terpenting disini adalah "belajar mengembangkan" dan menyebarkan.<br />Beikut ini adalah sumber ide yang bisa dijadikan rujukan dan mari kita kembangkan kemampuan kita dan mulailah menyebarkan apa yang sudah kita punya.<br />Selengkapnya ikuti ini : http://www.teachingideas.co.uk/mathsafrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-43884167115662888672011-06-27T15:24:00.002+07:002011-07-06T14:48:48.746+07:00The Lesson StudyLesson Study<br />
Memperbaiki Proses Pembelajaran Matematika Secara Kolaborasi<br />
Oleh: Afrial(Guru SMP negeri 1 Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan)<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Upaya untuk meningkatkan kualitas guru atau kualitas proses pendidikan pada umumnya, telah banyak dilakukan pemerintah melalui berbagai kegiatan penataran baik yang bersifat regional maupun nasional. Akan tetapi, hasil-hasil penataran tersebut seringkali tidak bisa secara langsung diterapkan di lapangan karena berbagai alasan antara lain tidak tersedianya infrastruktur pendukung yang memungkinkan hasil penataran tersebut bisa diimplementasikan. Selain itu, proses diseminasi atau penyebarluasan hasil penataran kepada fihak lain seringkali hanya terbatas pada orang-orang terdekat saja bahkan mungkin tidak dilakukan samasekali. Akhirnya ketika guru kembali ke sekolah seperti lirik sebuah lagu lawas yang dinyanyikan oleh Dian Piesesha ”Aku masih seperti yang dulu”. Hal tersebut tentu saja sangat tidak menguntungkan mengingat biaya yang telah dikeluarkan pemerintah bukan jumlah yang sedikit. Dengan demikian, harus ada upaya untuk mengembangkan alternatif pelatihan guru yang dapat memperkuat pola-pola penataran yang ada sehingga proses peningkatan keprofesionalan guru dapat dilakukan secara lebih efektif. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">APA ITU LESSON STUDY</div><div style="text-align: justify;">Lesson Study merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan keprofesionalan guru yang akan berdampak pada peningkatan kualitas proses dan keberhasilan belajar. Lesson Study merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lesson Study Study pertama diperkenalkan di Junior Secondary School, Fiji Jepang oleh Masaaki Sato.</div><div style="text-align: justify;">Berasal dari kata JUGYO KENKYUU (授业研究) </div><div style="text-align: justify;">JUGJO = LESSON ; KENKYUU = STUDY/RESEARCH</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Lewis (2002:1) mendefinisikan “Lesson Study is a cycle in which teachers work together to consider their long-term goals for students, bring this goal to life in actual “research lessons” and collaboratively observe, discuss, and refine the lessons”.</div><div style="text-align: justify;">Sebagai salah satu bentuk kollaboratif berkelanjutan yang terjadi dalam satu teaching group dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, diskusi dan refleksi secara bersama yang diterapkan langsung di dalam kelas maka Lesson Study sangat efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengajar dan profesionalitas guru.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">LANGKAH LANGKAH LESSON STUDY</div><div style="text-align: justify;">Lewis (2002:51-72) menuliskan ada enam tahapan dasar dalam melaksanakan Lesson Study</div><div style="text-align: justify;">1. Membentuk Kelompok Lesson Study</div><div style="text-align: justify;">a. Rekrutmen anggota kelompok</div><div style="text-align: justify;">b. Menyusun waktu/jadwal</div><div style="text-align: justify;">c. Membuat jadwal pertemuan</div><div style="text-align: justify;">d. Berkomitmen untuk mematuhi kesepakatan yang sudah dibuat</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">PREPARATION OF LESSON STUDY</div><div style="text-align: justify;">1. Persiapan</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">2. Menentukan focus Lesson Study</div><div style="text-align: justify;">a. Menentukan tema, tujuan, focus penelitian dan objek penelitian</div><div style="text-align: justify;">b. Memilih bahan pelajaran</div><div style="text-align: justify;">c. Menentukan topic pelajaran</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">3. Perencanaan</div><div style="text-align: justify;">Perencanaan sangat memegang peranan penting dalam kebehasilan suatu riset/ lesson study. Perencanaan yang matang akan memberikan hasil yang lebih sempurna.</div><div style="text-align: justify;">Perencanaan yang harus dilakukan antara lain:</div><div style="text-align: justify;">a. Rencana umum</div><div style="text-align: justify;">b. Rencana khusus</div><div style="text-align: justify;">c. Rencana pembelajaran</div><div style="text-align: justify;">d. Instrument observer yang mencakup petunjuk observasi, lembar observasi.</div><div style="text-align: justify;">Lembar observasi paling sedikit harus berisi kapan siswa mulai konsentrasi, kapan siswa berhenti konsentarasi dan apa yang bisa diambil dari pembelajaran ini.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">4. Mengajar dan obervasi</div><div style="text-align: justify;">Dari perencanaan yang sudah disusun satu orang anggota menjadi guru model dan yang lain menjadi observer. Kalau ada partisipan lain, baik itu kepala sekolah, pengawas, dinas atau guru dari sekolah lain juga dipersilahkan menjadi observer selama kegiatan berlangsung. Satu catatan penting bagi obserfer adalh sesuai dengan namanya mereka hanya sebagai pengamat, sementara proses pembelajaran sepenuhnya tanggungjawab guru model, jadi observer tidak boleh membantu siswa dalam bentuk apapun.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">5. Diskusi dan analisis</div><div style="text-align: justify;">Tahap ini merupakan tahap penting dari sebuah lesson study. Hasil diskusi ini akan dijadikan pedoman dan input bagi pelaksanaan pengajaran selanjutnya. Untuk lebih menyempurnakan proses diskusi maka sangat diharapkan untuk membuat agenda dan jadwal diskusi dengan baik. Sesuai dengan administrasi meeting maka ada moderator, ada notulen sehingga diskusi tetap fokus pada tujuan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Selama diskusi kepada semua anggota harus ditekankan bahwa kita mendiskusikan “lesson sudy kita” bukan “lesson study saya (guru model)”</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">6. Refleksi</div><div style="text-align: justify;">Dalam tahap refleksi ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab:</div><div style="text-align: justify;">a. Bagian mana dari lesson study yang sudah dijalankan dengan baik</div><div style="text-align: justify;">b. Apakah ada kemajuan yang diperoleh selama pelaksanaan lesson study</div><div style="text-align: justify;">c. Bagian mana pembelajaran yang harus diperbaiki</div><div style="text-align: justify;">d. Adakah keuntungan dari lesson study ini</div><div style="text-align: justify;">e. Apa yang perlu diubah untuk siklus berikutnya</div><div style="text-align: justify;">f. Dapatkah lesson study ini meningkatkan pengetahuan kita</div><div style="text-align: justify;">g. Dapakatkan lesson study ini meningkatkan kemampuan siswa</div><div style="text-align: justify;">h. Siapa yang akan mengajar di siklus berikut</div><div style="text-align: justify;">i. dll</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">7. LAPORAN DAN PUBLISHING</div><div style="text-align: justify;">Agar hasil yang sudah dihasilkan bisa dimanfaatkan oleh guru lain maka laporan Lesson Study harus disusun dengan baik dan dipublikasikan. Baik melalui lembaga seperti MGMP, MKKS, MKG dll juga melalui penerbitan atau jurnal.</div><div style="text-align: justify;">Jika diperhatikan di Jepang, hasil laporan dan publikasi guru ternya ta lebih banyak jika dibandingkan dengan hasil riset penelitian lain.</div><div style="text-align: justify;">Ini juga menunjukkan bahwa kemampuan dan kemauan menulis guru guru di Jepang jauh di atas kita.</div><br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
<br />
Karim, Muchtar Abdul and Hadi, Sutarto. 2011. Concept of Lesson Study and Establishing System for Proposed Lesson Study Avtivities. Qitep in Math SEAMEO Center:<br />
Lewis, CatherineC. 2002. Lesson Study: A Handbook of Teacher-Led Instructional Change. Philadelphia, PA: Research for Better School<br />
Departemen of National Education of the Repoblic of Indonesia. 2006. Minutes of Meeting on Japanese Technical Cooperation for SITTEMS among JICA and The District Government of Pasuruan and State Univeersity of Malang<br />
Departemen of National Education of the Repoblic of Indonesia. 2006. Record of Discussion between JICA and Authorities Concerned of the Government of the Republic of Indonesia on Japanese Technical Cooperation for SITTEMS<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">CURRICULUM VITAE</div><div style="text-align: center;"><br />
</div>Name : Afrial, SPd<br />
Place and date of birth : Bukittinggi, April 15, 1970<br />
Address : Jl. Letnan Jaimas No 57 Rt 14A Rw 06 Palembang 30134<br />
HP` : 08194849730 <br />
Marital Status : Married with three children<br />
Religion : Islam<br />
<br />
Education:<br />
* Graduate : Mathematics Major of the Faculty of Teacher Training and Education, Sriwijaya University<br />
Palembang (1996)<br />
* High School : SMA Negeri 1 Bukittinggi (1990)<br />
* Junior High School : SMP Negeri Tilatang Kamang – Bukit tinggi (1987)<br />
* Elementary School : SD Inpres 377 Koto Tangah – Bukit tinggi (1984)<br />
<br />
Teaching Experiences:<br />
* 1997 – 1998 : English and math Teacher at Safari Course Palembang <br />
* 1997 – 1998 : Math Teacher at SMA Veteran Palembang<br />
* 1998 till now : Civil Servant at SMP Negeri 1 Muara Telang as a math Teacher<br />
* 1998 – 2005 : Tutor of mathematics at DII PGSD Universitas Terbuka<br />
* 1999 – 2005 : The counsellor of Field Study (PPL) DII PGSD UT<br />
* 2004 : The counsellor of the Achievement Student Competition <br />
* 2007 : The counsellor of Field Study (PPL) AKTA IV UT Palembang<br />
<br />
<br />
Seminars :<br />
<br />
1. Province Level :<br />
* 2001 : The participant of seminar Pendidikan Matematika<br />
* 2003 : Participant and Speaker of Classroom Action Research Seminar <br />
* 2003 : Participant of seminar Semua Anak Cerdas<br />
* 2004 : Participant and Speaker of Classroom Action Research Seminar <br />
* 2005 : Participant and Speaker of Classroom Action Research Seminar <br />
<br />
2. National Level :<br />
* 2003 : The speaker in Simposium Guru VI in Malang<br />
<br />
<br />
Carrier and Social Supporting :<br />
<br />
1. Course and Workshop :<br />
* 1998 : Journalistic Tuition in Ash-Shiddiq Intelektual Forum Bandung<br />
* 2003 : Workshop Action Research<br />
* 2005 : Workshop Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah<br />
* 2008 : Workshop KTSP<br />
*2010 : Fasilitator of the using ITC in Math in Rayon 06<br />
*2011 : Indonesian Participant in Developing Lesson Study in Math for ASEAN Math Teacher<br />
<br />
2. Competition :<br />
* 1992 : Participant of Struggle Poetry Competition<br />
* 1992 : Participant of English Speech Contest<br />
* 1998 : Participant of Lomba Pemasyarakatan dan Pembudayaan P4 se MUBA<br />
* 2002 : Participant of Lomba Karya Tulis Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Siswa bagi Guru Tingkat<br />
Nasional <br />
<br />
*2010 : Top Fifty in Eagle Award Documentary Film Production with the Title “Mutiara Sungai Musi”<br />
<br />
Achievement :<br />
* 2002 : Pelopor Pengembangan Kemajuan IPTEK Nasional by LIPI <br />
* 2004 : Rank 3 Achievement Teacher (Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Banyuasin ) <br />
*2009 : Achievement Teacher (Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Banyuasin ) <br />
*2009 : Achievement Teacher (Guru Berprestasi Tingkat Propinsi Sumatera Selatan) <br />
* 2010 : Rank 2 for Kabupaten Banyuasin level in Classroom Action Research and Reporting Competición<br />
*2011 : The first of five best favourite model teacher in ASEAN Math Teacher Lesson Study Developing<br />
<br />
Action Research :<br />
2003, 2004, 2005 : Do Classroom Action Research, fund by P3M Diknas Propinsi Sumatera Selatan<br />
<br />
Others :<br />
* 2007 : Accepted to follow the DTP and Computer Design in PH- Ontwerp, Rotterdam. <br />
<br />
I could not go because the DIKNAS Banyuasin did not permit me to go. Their reason because there is no MoU between Diknas and PH-Ontwerp Company<br />
<br />
* Juli 2008 : Be a professional teacher in Mathematics by assessment portofolio <br />
* 2008 : Accepted in International Master Degree for Mathematics, collaborating Unsri Palembang, Unesa Surabaya and Utrecht University.<br />
<br />
I could not go because DIKTI did not fund teacher and Diknas did not like to fund my study.afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5313428751201172081.post-33644828782839476242009-09-22T18:22:00.000+07:002009-09-22T18:25:51.613+07:00<a href="http://www.bukittinggikota.go.id/">www.bukittinggikota.go.id/</a>afrial alminangkabawihttp://www.blogger.com/profile/14645660236231193112noreply@blogger.com0